Total Tayangan Halaman

Kamis, 06 April 2017

MOTIVASI, PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN

MOTIVASI, PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN

Motivasi adalah proses yang member semangat, arah, dan kegigihan perilaku.

Perspektif tentang Motivasi

Perspektif Behavioral menekankan imbalan dan hukuman eksternal sebagai kunci dalam menentukan motivasi.
 Insentif adalah kejadian atau stimuli positif atau negatif yang dapat memotivasi perilaku.
Perspektif Humanistis menekankan pada kapasitas seseorang untuk mengembangkan kepribadian, kebebasan untuk memilih nasib mereka. Hierarki kebutuhan Maslow, kebutuhan individual harus dipuaskan dalam urutan sebagai berikut : fisiologis, keamanan, cinta dan rasa memiliki, harga diri, dan aktualisasi diri.
  • ·         Fisiologis : lapar, haus, tidur
  • ·         Keamanan (safety) : bertahan hidup
  • ·         Cinta dan rasa memiliki : keamanan (security), kasih sayang dan perhatian dari orang lain
  • ·         Harga diri : menghargai diri sendiri
  • ·         Aktualisasi diri : realisasi potensi diri

Aktualisasi diri adalah motivasi untuk mengembangkan potensi diri secara penuh sebagai manusia.
Perspektif kognitif menekankan arti penting dari penentuan tujuan, perencanaan dan monitoring kemajuan menuju suatu tujuan. Motivasi kompetensi ide bahwa orang termotivasi untuk menghadapi lingkungan mereka secara efektif, menguasai dunia mereka, dan memproses informasi secara efesien.
Perspektif Sosial kebutuhan afiliasi atau keterhubungan adalah motif untuk berhubungan dengan orang lain secara aman.

MOTIVASI UNTUK MERAIH SESUATU
1.   Motivasi Ekstrinsik dan Intrinsik
Motivasi Ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk mencapai tujuan). Motivasi Intrinsik adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri).
2.   Determinasi Diri dan Pilihan Personal
Salah satu pandangan tentang motivasi intrinsik menekankan pada determinasi diri.
3.   Pengalaman optimal
4.    Imbalan ekstrinsik dan motivasi intrinsik
5.    Pergeseran developmental dalam motivasi ekstrinsik dan intrinsik

Proses Kognitif Lainnya

1. Atribusi
Teori atribusi menyatakan bahwa dalam usaha mereka memahami perilaku atau kinerjanya sendiri, orang-orang termotivasi untuk menemukan sebab-sebab yang mendasarinya
  •  Lokus
  • ·Stabilitas
  •  Daya kontrol

2. Motivasi untuk Menguasai
Terdapat respons berbeda terhadap tantangan atau situasi sulit :
·         Orientasi untuk menguasai, pandangan personal yang melibatkan penguasaan atas tugas, sikap positif dan strategi berorientasi solusi.
·         Orientasi tak berdaya (helpless orientation), pandangan personal yang fokus pada ketidakmampuan personal, atribusi kesulitan pada kurangnya kemampuan, dan sikap negatif.
·         Orientasi kinerja, pandangan personal yang lebih menitikberatkan pada kinerja/hasil ketimbang proses nya.
3. Self-Efficacy (keyakinan ada diri sendiri)
Keyakinan bahwa seseorang bisa menguasai situasi dan memproduksi hasil positif.
4. Penentuan Tujuan, Perencanaan, dan Monitoring Diri

Kecemasan dan Prestasi

Kecemasan (anxiety) adalah perasaan takut dan kegundahan yang tidak jelas dan tidak menyenangkan.

MOTIVASI, HUBUNGAN DAN KONTEKS SOSIOKULTURAL

Motif sosial adalah kebutuhan dan keinginan yang dikenal melalui pengalaman dengan dunia sosial.

Hubungan Sosial
1. Orang Tua
Karakteristik demografis, praktik pengasuhan anak, dan provisi pengalaman spesifik di rumah
2. Teman Sebaya
3. Guru
4. Guru dan Orang Tua


Konteks Sosiokultural
1. Status Sosioekonomi dan Etnisitas
2. Gender

MURID BERPRESTASI RENDAH DAN SULIT DIDEKATI

Murid yang Tidak Bersemangat

1.  Murid berprestasi rendah dengan ekspektasi kesuksesan yang rendah
2.  Murid dengan sindrom kegagalan, sindrom kegagalan adalah murid memiliki ekspetasi rendah untuk meraih kesuksesan dan menyerah saat menghadapi kesulitan awal.
3.  Murid yang termotivasi untuk melindungi harga dirinya dengan menghindari kegagalan.

Murid yang Tidak Tertarik atau Teralienasi (Terasing)

Strategi yang dapat membantu murid adalah dengan membangun hubungan yang positif dengan murid tersebut, membuat sekolah menjadi lebih menarik bagi mereka, strategi mengajar yang lebih menyenangkan, dan mempertimbangkan penggunaan mentor dari komunitas atau murid yang lebih tua sebagai orang pendukung bagi murid.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar