Dahulu istilah "ketidakmampuan" (disability) dan "cacat" (handicap) dapat dipakai bersama-sama. namun kedua istilah tersebut telah dibedakan. Disability adalah ketidakmampuan personal yang membatasi pelaksanaan fungsi seseorang. Handicap adalah kondisi yang dinisbahkan pada seseorang yang menderita ketidakmampuan.
Para pendidik lebih sering menggunakan istilah "children with disabilities" ketimbang "disabled children". tujuannya adalah memberi penekanan pada anaknya, bukan pada cacat atau ketidakmampuannya.
anak-anak yang menderita ketidakmampuan juga tidak lagi disebut sebagai "handicapped" (penyandang cacat), walaupun istilah Handicapping Condition masih digunakan untuk mendeskripsikan hambatan belajar dan hambatan fungsi dari seseorang yang mengalami ketidakmampuan. Misalnya, ketika anak yang menggunakan kursi roda tidak memiliki akses yang memadai untuk ke kamar mandi,transportasi, dan sebagainya, , maka ini disebut Handicapping condition.
Ketidakmampuan dan gangguan (disorders) dapat dikelompokan menjadi :
- Gangguan Indra
- Gangguan Pengelihatan. Beberapa murid mengalami problem pengelihatan (visual) yang masih belum diperbaiki. jika anda melihat murid yang sering memcingkan matanya , mengucek matanya, membaca terlalu dekat, dan sering mengeluh karena pandangannya kabur atau suram, maka suruh mereka untuk memeriksakan matanya. ( Boyles & Contadino, 1997). Tetapi ada segelintir murid menderita gangguan visual serius dan dikategorikan rusak pengelihatannya. Ini termasuk murid yang menderita low vision dan murid buta.
GANGGUAN PENDENGARAN
- Gangguan Pendengaran. Gangguan pendengaran dapat menyulitkan proses belajar anak. Anak yang tuli secara lahir atau menderita tuli saat masih anak-anak biasanya lemah dalam kemampuan berbicara dan bahasanya. Dalam kelas anda mungkin ada anak seperti ini yang belum terdeteksi. Jika anda melihat murid yang menempelkan telinganya ke speaker, sering minta pengulangan penjelasan, tidak mengikuti perintah, atau sering mengeluh sakit telinga, dingin dan alergi, suruh mereka untuk memeriksakan diri ke ahli THT ( Patterson & Wright, 1990). Beberapa kemajuan medis dan teknologi, seperti yang disebutkan di sini, juga telah meningkatkan kemampuan belajar anak yang menderita masalah pendengaran (Boyles & Contadino, 1997):
a.
Menempatkan semacam alat ditelinga
b.
Sistem hearing aids dan amplifikasi
c.
Perangkat telekomunikasi,
teletypewriter-telephone, dan radiomail.
Gangguan fisik
anak antara lain adalah gangguan ortopedik, seperti gangguan karena cedera di
otak (cerebral palsy), dan gangguan kejang-kejang (seizure). Banyak anak yang
mengalami gangguan fisik ini membutuhkan pendidikan khusus dan pelayanan
khusus, seperti transportasi, terapi fisik, pelayanan kesehatan sekolah, dan
pelayanan psikologi khusus.
Gangguan
Ortopedik
Gangguan
ortopedik biasanya berupa keterbatasan gerak atau kurang mampu mengontrol gerak
karena ada masalah di otot, tulang, dan sendi.
Cerebral
Palsy
Gangguan
yang berupa lemahnya koordinasi otot, tubuh sangat lemah dan goyah (shaking),
atau bicaranya tidak jelas.
GANGGUAN
BICARA DAN BAHASA
Gangguan bicara dan bahasa
antara lain masalah dalam berbicara (seperti gangguan artikulasi, gangguan
suara, dan gangguan kefasihan bicara). Gangguan artikulasi adalah problem dalam
pengucapan suara secara benar. Gangguan suara tampak dalam ucapan yang tidak
jelas, keras, terlalu kencang, terlalu tinggi, atau terlalu rendah. Gangguan
kefasihan atau kelancaran bicara biasanya dinamakan “gagap”. Gangguan bahasa
adalah kerusakan signifikan dalam bahasa reseptif atau bahasa ekspresi anak.
GANGGUAN
PRILAKU DAN EMOSIONAL
Gangguan prilaku dan emosional
terdiri dari problem serius dan terus menerus yang berkaitan dengan hubungan,
agresi, depresi, ketakutan yang berkaitan dengan persoalan pribadi atau
sekolah, dan juga berhubungan dengan karakteristik sosioemosional yang tidak
tepat. Kira-kira 8% dari anak yang menderita ketidakmampuan dan memerlukan
pendidikan tersendiri termasuk kedalam klasifikasi ini. Anak lelaki tiga kali
lebih besar kemungkinannya mengalami gangguan ini dibandingkan anak perempuan
(U.S. Department of Education, 2000). Ada bermacam macam istilah untuk
mendeskripsikan gangguan emosional dan perilaku, antara lain emotional
disturbances, behavior disorders, dan maladjusted children (Coleman &
Webber, 2002).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar